Kita tahu kurang lebih para pebisnis tentunya sudah mengetahui akan hal yang akan di hadapi kedepannya dan sudah pasti harus menerimanya, namun pebisnis mereka memiliki segala macam persiapan, pengetahuan, strategy, dan road maps untuk dirinya dan bisnisnya yang di milikinya, tentunya tidak semua usaha menghasilkan keuntungan. Dalam berbisnis pun ada kalanya dimana akan mengalami kerugian banyak faktor yang mempengaruhi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi bahkan hal seperti pandemic Covid-19 salah satu hal nya yang tak terduga dari awal resiko yang sudah di siapkan sebelumnya bisa terjadi secara dadakan dan mempengaruhi akan performa bisnis yang di jalankan. Tidak berbeda dengan bisnis saham, namun di saat kondisi pandemic seperti ini harga saham yang awal terkoreksi saat pandemic masuk pertama kali di Indonesia membuat harga saham terkoreksi dalam, namun dalam beberapa bulan setelah covid harga saham kembali pada fase dimana sebelum adanya covid.
Lalu faktor apa aja yang bisa bikin trader merugi? Harga sahamnya mengalami penurunan, sehingga dana yang kita masukkan berpotensi berkurang, karena belum di realisasikan saat masih berpotensi loss. Modal Anda bisa hilang jika perusahaan bangkrut pailit. Jarang ada pelaku pasar yang sampe hilang semua duitnya sebagai akibat perusahaan bangkrut, karena biasanya langsung responsif. Para pelaku pasar yang ngeyel dengan analisanya sendiri justru menjadi korban. Misalnya TELE, kita tau secara fundamental sedang tidak bagus. Kemudian mulai menganalisa pergerakan harga saham TELE menggunakan teknikal secara sederhana, kelihatan sudah saatnya dijual di bulan April 2020. Eh tapi ga dijual. Coba lihat chart di bawah ini.
Secara teknikal harusnya pada bulan April akhir suda ga ada barang lagi karena titik support sudah jebola. Apalagi titik resisten bulan Maret tidak tersentuh. Faktanya beberapa trader tidak yakin dengan analisisnya sendiri dan memegang saham TELE, hingga akhirnya terkoreksi ke 104 dan saham tersebut per tanggal 10 Juni 2020 tidak didagangkan lagi. Entah bagaimana nasib para pemegangnya, karena masih harus diselesaikan pihak otoritas.
Itulah mengapa kalau ingin menjadi trader harus tega cut loss dan siap akan resiko tersebut terutama Ikhlas dengan keputusan yang di ambil dari resiko tersebut. Sama halnya dalam menentukan area penjualan (Take Profit) kita harus memiliki target simpelnya Let’s say 10% atau 20% TP, selain itu menggunakan titik resisten. karena itulah, memiliki trading plan merupakan hal yang penting bagi seorang trader namun tidak digunakan oleh para investor yang jarang membatasi titik profit dan cutloss.
Pilih jadi Investor atau Trader?
Pelaku pasar pemula biasanya akan merasa kebingungan diantara dua pilihan di atas. Enggak ada cerita orang awalnya trading, terus gara-gara nyangkut banyak sok-sok jadi investor. Bunuh diri dua kali namanya.
Cukup sekian artikel tentang Saham dari kami, semoga bermanfaat. Apabila teman – teman masih bingung dan ingin bertanya, jangan ragu untuk hubungi Tim Trader Support kami.
Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar saham trading lainnya? Kami siap memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?
Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya
link :
- Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
- Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
- Instagram : @PelatihanProfitInternasional
- Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
- Youtube : Pelatihan Profit Internasional
Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.
- Untuk konsultasi online gratis
- Untuk berlangganan Signal Forex,Signal Commodity Dan Signal Saham
- Registrasi dan jadwal edukasi rutin
- Whatsapp 0817-7234-5888
- Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini
https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!
