Gaji 13 Efek Saham Ritel Diproyeksikan Meningkat Dratis

Share this:

Pada akhir minggu ini, dana untuk pembayaran gaji ke-13 akan cair. Dengan cairnya gaji tersebut, saham ritel diproyeksikan meningkat. Pembayaran gaji ke-13 tersebut sesuai dengan penandatanganan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2020. Kebijakan gaji ke-13 ini mirip dengan kebijakan Tunjangan Hari Raya (THR) bebrapa waktu yang lalu. Hal ini karena hanya pejabat tingkat eleson III ke bawah saja yang menerima.

Hal ini dilakukan karena sebagian dana akan dialokasikan untuk menanggulangi dampak COVID-19 yang masih ada di Indonesia. Dana yang disiapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk gaji ke-13 ini adalah Rp28,5 triliun. Diharapkan dengan adanya gaji ke-13 ini, daya beli masyarakat Indonesia akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terjaga

Saham Ritel Diproyeksikan Meningkat

Dilansir dari CNN Indonesia, Direktur Equity and Business Development Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menyatakan sektor ritel akan memperoleh keuntungan dari gaji ke-13 tersebut. Menurutnya dengan adanya gaji ke-13 tersebut daya beli amsyarakat akan terdorong dan nilai saham ritel akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, selama satu minggu ini investor disarankan untuk terus mengamati pergerakan saham ritel.

Salah satu saham yang direkomendasikan oleh Bernadus adalah saham dari PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Sepanjang perdagangan minggu lalu, saham Ramayana ditutup di level 610. Saham ini dinilai bisa menguji di titik resisiten 690 jika bisa menembut titik 620. Selama satu bulan terakhir, saham RALS juga mengalami penguatan sebanyak 7,02 persen.

Harga saham ini juga terbilang lebih murah daripada harga terbaik tahun lalu yang ada di titik 1.395. Ramayana juga akan melangsungkan RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Agusts yang akan datang. Rapat tersebut akan membahas tentang jumlah dividen yang akan diberikan kepada pemegang saham tersebut.

Jumlah dividen yang dibayarkan kepada investor (dividend payout ratio) dinilai masih sama seperti tahun lalu yaitu sebesar 57 persen dari laba berisih. Diperkirakan, dividen yang akan diterima adalah Rp54,7 per lembar saham. Walaupun terlihat menarik, namun investor jangka panjang dan menengah disarankan untuk mengamati capaian perusahaan di tahun ini.

Menurut Bernadus, Ramayana diperkirakan mengalami penurunan pendapatan sejumlah 57,88 persen jika dilihat secara year-on-year. Selama tahun ini penjualan Ramayana juga masih belum bisa diperkirakan membaik sehingga investor harus bisa menyesuaikan dengan portofolio investasi. Bernadus juga menyarankan investor untuk melihat saham-saham kapasitas tinggi atau LQ45.

Untuk saham LQ45 ini, Bernadus menyarankan untuk memilih saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Hal ini dikarenakan pendapatan laba bersih perusahaan ini pada kuartal II 2020 meningkat sebanyak 6 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

IHSG Dibuka Menguat, Apa yang Dilakukan Investor?

Pada hari ini, saham yang banyak dilepas investor asing adalah saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan nominal Rp16 miliar. Selain itu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga dijual asing dengan total nominal mencapai Rp13 miliar.

Di sisi lain, saham yang banyak dibeli asing adalah saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan total net buy Rp3 miliar. Hal yang sama juga dirasakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan total net buy Rp2 miliar. Sedangkan bursa Asia pada pembukaan perdagangan hari ini bergerak secara variatif.

Indeks Hong Kong, Hang Seng mengalami penurunan sebanyak 0,2 persen. KOSPI Korea Selatan mengalami penguatan sebanyak 0,57 persen dan Indeks SSE China meningkat 0,52 persen. Saham Wall Street juga ditutup dalam keadaan variatif dini hari tadi. Indeks Dow Jones Industrial Averages mengalami penguatan sebanyak 0,17 persen. Pun dengan S&P 500 yang naik 0,06 persen, Di sisi lain Nasdaq Composite mengalami penurunan sebanyak 0,87 persen.

Hal tersebut terjadi karena munculnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan meningkatnya sektor tenaga kerja. Menurut data tersebut, jumlah pengangguran di AS pada bulan bulan Juli menurun hingga berada di titik 10,2 persen. Sebelumnya, jumlah pengangguran di AS berada di titik 11,1 persen. Sebagai informasi, PDB AS mengalami penurunan sebanyak 32,9 persen jika dilihat secara kuartalan. Penyebab utama menurunnya PDB AS adalah lockdown yang dilakukan di berbagai negara bagian AS.

Anda tidak disarankan untuk sepenuhnya memercayakan dana investasi tersebut. Dengan mengawasinya terus pergerakan investasi, Anda bakal terhindar dari belanja saham-saham gorengan.

Syarat dan ketentuan berlaku.

Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap  memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?

Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya

link :

  1. Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
  2. Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
  3. Instagram : @PelatihanProfitInternasional  
  4. Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
  5. Youtube : Pelatihan Profit Internasional

Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.

  • Untuk konsultasi online gratis
  • Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
  • Registrasi dan jadwal edukasi rutin
  • Whatsapp 0817-7234-5888
  • Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888

Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini  
https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!

Loading

Share this:

Leave a Reply