Sistem Trading Menggunakan Persilangan Moving Average

Share this:

Sistem Trading forex Menggunakan Persilangan Moving Average adalah sistem sederhana yang didasarkan pada persilangan dari dua indikator standar – Fast EMA (exponential moving average) dan EMA lambat.

Baca Juga:

Double Exponential Moving Average

Keunggulan Strategi ini

  • Strategi yang sangat mudah diikuti.
  • Menggunakan Indikator yang sederhana
  • Sangat mudah untuk mengatur stop-loss.

Kelemahan Strategi ini

  • MA termasuk Momentum Indikator, sehingga agak sedikit terlambat
  • Hanya efektif ketika pasar datar-datar saja

Setting Strategi

  •  Bisa digunakan padaSetiap pasangan mata uang dan timeframe berapapun
  •  Masukkan exponential moving average pada grafik, atur periode ke 9, lalu apply dan atur warna menjadi merah  – garis ini akan kita sebut FMA.
  •  Tambahkan lagi exponential moving average pada grafik, mengatur periode untuk 14, atur warna menjadi biru  – garis ini akan kita sebut Slow Moving Average (SMA) – (Jangan disamakan dengan Simple Moving Average)

Kondisi Entry Posisi

Masuk posisi Buy (Bullish) ketika FMA melintasi SMA dari bawah. Masuk posisi Sell (Bearish) ketika FMA melintasi SMA dari atas. Kondisi Exit Posisi

Stop-loss untuk posisi buy harus ditetapkan ke di Rendah dari candle terakhir sebelum persilangan terjadi. Untuk posisi sell – di harga tinggi dari candle terakhir sebelum persilangan terjadi. Take-Profit harus tergantung pada stop-loss dan harus tidak kurang dari stop-loss. kami sarankan pengaturan TP menjadi 1,5 * SL atau 2 * SL. Jika persilangan lain muncul sebelum stop-loss atau take-profit close langsung posisi anda

Strategi Trend Trading EMA

Strategi Trend Trading EMA memanfaatkan posisi beberapa Expotional Moving Average (EMA) sebagai patokan dalam menentukan trend dan entry point. Strategi Trend Trading EMA cocok digunakan pada TF minimal 30 menit. Sehingga strategi ini bisa disebut strategi long term . Sekilas strategi ini mirip dengan strategi Sidus , namun yang membedakannya adalah penggunaan RSI sebagai pengatur daluarsa signal. Kunci dari strategi ini adalah posisi Close sebuah candle yang dengan ditopang oleh jenis trend yang terjadi . Strategi Trend Trading EMA bisa digunakan pada mata uang apapun dengan indikator yang digunakan diantaranya :

EMA 80 
EMA 21 
EMA 13 
EMA 5 
EMA 3 
RSI (21)

Aturan main :

EMA 80 digunakan untuk menunjukan arah trend utama. Artinya ketika harga berada di atas EMA 80 maka disebut sedang Trend Naik, begitu pula ketika harga berada dibawah EMA 80 , ini disebut sedang Trend turun. EMA 21 dan EMA 13 untuk memberikan arah trend saat ini. Selama EMA 13 tetap berada di atas EMA 21 , maka ini disebut sedang Trend Naik. Begitu juga sebaliknya. RSI (21) di atas 50 menunjukkan trend naik , di bawah50 menunjukan trend turun.

Entry point Buy adalah :

Jika muncul candle bullish pada kondisi trend naik , dengan syarat jumlah candle antara candle saat ini dengan candle yang RSI nya memotong level 50 tidak lebih dari 5 candle .  Dengan kata lain kita akan membuka posisi buy sesaat setelah nilai close terbentuk dengan didukung kondisi harga saat ini berada diatas EMA 80 ,nilai RSI berada diatas 50 , serta  EMA 3 dan EMA 5 berada diatas chanel EMA 13 dan EMA 21 .

Entry point Sell adalah kebalikan dari entry point buy diatas. Exit point adalah ketika EMA 13 memotong EMA 21 . Stoploss ditempatkan pada nilai close candle yang RSI nya melakukan crossing. Bagaimana jika muncul crossing EMA yang mengarah kebawah padahal harga berada diatas EMA 80 atau nilai RSI berada diatas 50?

Ingat bahwa fokus strategi ini bukan pada crossing EMA , namun pada candle bullish yang didukung oleh EMA sebagi penunjuk trend. Kelebihan strategi ini adalah anda tidak akan terombang ambing oleh kondisi markets yang side way, karena pada saat sideway, kondisi untuk pembukaan posisi tidak bisa terpenuhi.  Selain itu , karena ini adalah strategi trending , maka jika market bergerak trending , profit yang anda dapatkan sangat besar. Kelemahannya adalah perlu kesabaran extra untuk menemukan saat yang tepat untuk membuka posisi . Selain itu ada potensi profit yang tidak terambil akibat penutupan posisi dengan signal crossing EMA 13 dan EMA 21 . Secara umum , strategi ini low risk high return.

Baca Juga:

Fungsi Indikator Eksponensial Moving Average (EMA)

Cukup sekian artikel dari kami, semoga bermanfaat. Apabila teman – teman masih bingung dan ingin bertanya, jangan ragu untuk hubungi Tim Trader Support kami:

Syarat dan ketentuan berlaku.

Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap  memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?

Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya

link :

  1. Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
  2. Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
  3. Instagram : @PelatihanProfitInternasional  
  4. Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
  5. Youtube : Pelatihan Profit Internasional

Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.

  • Untuk konsultasi online gratis
  • Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
  • Registrasi dan jadwal edukasi rutin
  • Whatsapp 0817-7234-5888
  • Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
  • Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini  
  • https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!

Loading

Share this:

Leave a Reply