
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (6/8/2020), niai tukar rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) kembali bangkit. Menguatnya kembali nilai rupiah ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara global maupun regional. Di pembukaan perdagangan pasar spot tadi pagi, US$1 dolar sama dengan Rp15.450. Rupiah mengalami penguatan sebesar 0,48 persen daripada posisi penutupan hari sebelumnya.
Pada perdagangan kemarin, Rabu (5/8/2020), rupiah ditutup dalam keadaan menguat dengan peningkatan sebesar 0,21 persen melawan dolar AS. Tren penguatan rupiah pada hari ini diperkirakan akan masih berlanjut.
Faktor Rupiah Kembali Bangkit
Dilansir dari CNBC Indonesia, ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai rupiah menguat di hadapan dolar AS. Salah satunya adalah mood investor yang sedang baik sehingga berani untuk masuk kembali ke aset berisiko. Hal ini dapat dilihat dari pasar saham AS, Wall Street yang ditutup pada dini hari tadi waktu Indonesia.
Sewaktu penutupan, Indeks Dow Jones Industrial Averages (DJIA) mengalami penguatan hingga sebesar 1,39 persen. S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mengalami penguatan masing-masing 0,64 persen dan 0,52 persen. Investor berani kembali masuk ke aset berisiko karena adanya data ekonomi AS yang terbaru.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa perekonomian AS telah membuka sebanyak 167 ribu lapangan kerja pada bulan Juli 2020. Selain itu, kinerja perdagangan internasional AS juga membaik. pada bulan Juni 2020, ekspor AS mengalami peningkatan sebanyak 9,4 persen daripada bulan kemarin.
Nilai impor AS juga mengalami peningkatan sebanyak 4,7 persen jika dilihat secara month to montj. Hal ini membuat neraca perdagangan AS defisit sebanyak US$50,69 miliar, lebih kecil daripada bulan Mei 2020 yang mencapai US$54,8 miliar.
Dengan adanya hal ini, efek terburuk virus Corona yang menyerang ekonomi bisa dinilai sudah berlalu. Saat ini kondisi perekonomian sudah mulai membaik di mana aktivitas pembatasan sosial sudah mulai perlahan dibuka kembali.
Potensi Rupiah Menguat Lagi
Dilansir dari CNBC Indonesia, pada penutupan perdagangan Jumat (10/7) yang lalu, rupiah berhasil menguat di hadapan dolar AS dengan pertumbuhan sebanyak 0,62 persen. Rupiah ditutup di posisi Rp14.360 per dolar AS. Penguatan tersebut adalah penguatan pertama dalam 5 minggu terakhir. Rupiah juga menjadi salah satu mata uang yang memiliki kinerja terbaik nomor dua di Asia.
Sudah banyak sentimen yang dirasakan rupiah sejak awal minggu lalu (6/7/2020). Salah satu sentimen tersebut adalah skema public goods yang dicanangkan oleh Menkeu Sri Mulyani dengan jumlah sebanyak Rp397,6 triliun. Dengan adanya skema ini, pemerintah Indonesia akan merilis Surat Berharga Negara (SBN) yang akan dijual langsung kepada Bank Indonesia.
SBN tersebut akan dijual dalam bentuk skema private placement dan bunga yang diberikan adalah 0 persen. Sebelumnya, banyak pakar yang khawatir dengan kemungkinan adanya kebijakan burden sharing yang bisa membuat tingkat inflasi di Indonesia akan meningkat.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Margaret Yang, ahli strategi mata uang dari DailyFX. Menurutnya, jika di negara berkembang bank sentral membeli obligasi pemerintah dengan mata uang sendiri, kemungkinan terjadinya inflasi akan makin besar. Akan tetapi, pernyataan tersebut dibantah oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Menurutnya, dampak inflasi akibat adanya kebijakan tersebut tidaklah benar.
Menurutnya, dengan adanya kebijakan ini pihak BI bisa menjaga kesehatan keuangan Indonesia, contohnya nilai tukar dan tingkat inflasi. Selain itu, SBN yang akan dibeli dari pemerintah Indonesia bisa kembali dijual oleh BI agar operasi moneter bisa berjalan dengan baik.
Apabila ada pertanyaan, jangan ragu untuk hubungi Staff PT. Pelatihan Profit Internasional di bawah ini :



Syarat dan ketentuan berlaku.
Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?
Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya
link :
- Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
- Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
- Instagram : @PelatihanProfitInternasional
- Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
- Youtube : Pelatihan Profit Internasional
Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.
- Untuk konsultasi online gratis
- Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
- Registrasi dan jadwal edukasi rutin
- Whatsapp 0817-7234-5888
- Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini
https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!