
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi anjlok parah 1,89% parkir pada level 6.140,17. Jadi, IHSG melanjutkan koreksinya selama 4 hari berturut-turut. Tercatat investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 249 miliar di pasar reguler yang nilai transaksinya mencapai Rp 17,6 triliun. Adapun 94 saham naik, 395 terkoreksi, sisanya 138 stagnan. Saham yang ambruk Anda tidak perlu khawatir Tak Perlu Terlalu Panik, Investor Asing Saja Asik Memborong Saham di BEI. Jadi tetap tenang ya.
Banyak Saham yang Ambruk Parah
Memilik perdagangan kemarin tercatat 83 emiten terkoreksi di level terendah yang diizinkan oleh regulator alias ARB atau mendekati ARB dengan koreksi lebih dari 6%. ARB adalah auto reject bawah dengan maksimal penurunan dalam sehari 7%. Hal ini tentu saja mengingatkan para investor ketika pasar anjlok parah dan menyentuh level ARB selama berhari-hari Maret silam. Saat itu terjadi ARB berkali-kali atas sejumlah saham karena ketakutan akan ketidakpastian virus corona. Meskipun berbeda dengan saat itu, di mana saham-saham berkapitalisasi pasar raksasa juga ikut tumbang ke level ARB sedangkan saat ini hanya saham-saham berkapitalisasi pasar menengah yang terpantau ambruk.
Lantas Saham Apa Saja yang Ambruk?
Sejumlah saham yang sampai ARB dan mendekati ARB di antaranya saham dengan transaksi terjumbo pada perdagangan kemarin. Yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang anjlok 6,97% serta sister company-nya PT Timah Tbk (TINS) terkoreksi 6,73%. Saham blue chip yang anjlok hingga ARB termasuk PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), empat BUMN Konstruksi yang semuanya anjlok mendekati ARB. Selain itu, ada juga saham properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), peritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) serta duo saham semen dan beton yakni PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga tidak lupa mengisi daftar ARB ini. Tidak lupa tentunya empat saham farmasi yang sempat menjadi idola para investor ritel karena harganya yang melesat kencang ikut ambruk hingga ARB. Yakni PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Phapros Tbk(PEHA), dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Selanjutnya dari saham batu bara. Yakni PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) yang juga anjlok ke level terendahnya. Ada pula maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), duo perusahaan otomotif grup Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). Dari sektor agrikultur juga ikut berkontribusi menyumbangkan emiten ARB yakni PT Eagle High Plantations Tbk(BWPT) dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). Selain emiten-emiten yang sudah disebutkan di atas masih banyak lagi nama-nama besar lain yang terpaksa terkoreksi parah pada perdagangan kemarin.
Rendahnya Batasan ARB Memengaruhi Aksi Jual Trader
Selain itu rendahnya batasan ARB juga memicu aksi jual trader. Jadi, jika saham sudah anjlok 5%-6% para trader buru-buru melakukan aksi jual di level ARB agar dana tidak menyangkut. Apalagi jika suatu saham ARB maka potensi koreksi di keesokan hari sangatlah tinggi sehingga anjloknya saham hingga titik terendah lebih cepat terjadi. Faktor psikologis juga menjadi berpengaruh, apabila ARB dibiarkan normal maka bisa saja berberapa saham yang aktif ditransaksikan tidak akan ambruk separah ini karena bahaya nyangkut yang ditakutkan para investor yang memicu aksi jual tidak akan terjadi. Selanjutnya berberapa analis juga menganggap ambruknya berberapa saham yang ramai diperdagangkan diakibatkan oleh berberapa trader yang melakukan pembelian menggunakan trading limit (TL). Setelah sahamnya ambruk, hal ini menyebabkan efek domino berkelanjutan, di mana para investor yang melakukan pembelian menggunakan margin. Maka tidak dapat menutupi rasio kecukupan asetnya dan terkena margin call. Ketika banyak investor yang tidak dapat menutup pembelianya maka forced sell efek-efek margin berlanjut dan membuat indeks terkoreksi parah selama berberapa hari.
Apabila ada pertanyaan, jangan ragu untuk hubungi Staff Trader Support PT. Pelatihan Profit Internasional di bawah ini :



Syarat dan ketentuan berlaku.
Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?
Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya
link :
- Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
- Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
- Instagram : @PelatihanProfitInternasional
- Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
- Youtube : Pelatihan Profit Internasional
Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.
- Untuk konsultasi online gratis
- Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
- Registrasi dan jadwal edukasi rutin
- Whatsapp 0817-7234-5888
- Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini
https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!