

Pemerintah Indonesia telah memberikan banyak bantuan bagi korban pandemi Corona. Akan tetapi, ekonom menyatakan realisasi bantuan Corona masih minim. Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik Junaidi Rachbini di CNN Indonesia.
Ia menyatakan bahwa serapan anggaran dana penanganan dampak dan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dinilai masih sangat minim. Selain itu, penyerapannya masih sangat tergantung oleh belanja rutin pemerintah.
Realisasi Bantuan Corona Minim
Menurut data yang dirilis oleh Kementrian Keuangan, realisasi penggunaan anggaran tersebut baru Rp151,25 triliun per 6 Agustus 2020. Nilai tersebut hanyalah 21,75 persen dari total dana yang dianggarkan. Didik mengatakan bahwa realisasi dana bantuan tersebut dinilai masih sangat minim. Padahal, program tersebut sudah dijalankan sejak bulan Maret yang lalu. Anggaran lain seperti bantuan sosial untuk Program Keluarga Harapan (PKH) juga sudah dianggarkan sejak awal tahun.
Hal ini terjadi karena ada kendala tersendiri dari pemerintah Indonesia, yaitu data yang bisa dibilang kurang lengkap. Dengan rendahnya realisasi bantuan tersebut, efek ke perekonomian Indonesia juga tidak akan signifikan. Lebih lagi, stimulus yang diberikan masih condong ke arah permintaan (demand).
Didik juga memberikan kritik kepada pemerintah yang lebih memilih untuk menangani ekonomi terlebih dahulu daripada kesehatan. Hal tersebut berbeda dari klaim pemerintah yang menyatakan bahwa kesehatan adalah prioritas utama pada saat ini. Namun, hasilnya bisa dibilang masih belum terlihat.
Terlihat dari data yang dirilis oleh Worldometers, jumlah kasus Corona di Indonesia masih sangat tinggi. Total kasus Corona yang ada di Indonesia per 19 Agustus 2020 adalah sebanyak 143.043 kasus. Menanggapi hal ini Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijkan Fiskal dan Makro Ekonomi Masyita Crystallin menyatakan bahwa ada alasan khusus kenapa stimulus ekonomi cenderung di sisi demand.
Hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia menilai bahwa sisi demand adalah hal yang paling utama untuk di dongkrak. lebih lagi sisi penawaran atau supply masih belum bisa dimaksimalkan di tengah ekonomi yang sedang tertekan karena pandemi.
Apabila ada pertanyaan, jangan ragu untuk hubungi Tim Trader Support di bawah ini :



Syarat dan ketentuan berlaku.
Jika anda menyukai informasi dari artikel ini dan mau tahu informasi seputar edukasi trading lainnya? Kami siap memberikan edukasi yang sangat informatif. Mau tahu caranya ?
Temukan kami di Channel Sosial Media lainnya
link :
- Website : www.PelatihanProfitInternasional.com
- Telegram : https://t.me/NewsUpdatePPI
- Instagram : @PelatihanProfitInternasional
- Facebook : PT. Pelatihan Profit Internasional
- Youtube : Pelatihan Profit Internasional
Dapatkan informasi seputar edukasi trading gratis lainnya dengan cara klik link di atas.
- Untuk konsultasi online gratis
- Untuk berlangganan Signal Forex, Signal Commodity dan Signal Saham
- Registrasi dan jadwal edukasi rutin
- Whatsapp 0817-7234-5888
- Hunting 021-5964-5999/021-5964-5888
Jika anda tetap mau menerima update dari kami mengenai promosi, jadwal edukasi dan berita penting lain, klik linkTelegram ini
https://t.me/NewsUpdatePPI Disini kami memberikan INFORMASI SEPUTAR TRADING LENGKAP GRATIS SETIAP HARI LHO!!